OLEH
NAMA : IDA ROYANI.B
NIM :
10540672711
KELAS :
III.O (PENGIKUT)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayahnya sehingga tugas ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Selama menyelesaikan tugas ini kami menemui banyak
kendala dan kesulitan,namun dengan ketekunan dan kerjasama semuanya menjadi
mudah dan ringan.
Namun dalam tugas ini kami menyadari masih terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini lantaran kami sebagai sosok manusia biasa yang
penuh kekurangan. Maka
dari itu kritik dan saran masih sangat kami harapkan dari para pembaca atau
pendengar sebagai motivasi dan dorongan untuk menghasilkan karya yang lebih
baik lagi.
Kami mengharapkan semoga apa yang tersaji dalam tugas ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
Makassar,
7 Januari
2015
IDA ROYANI.B
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pentingnya IPS dalam Program Pendidikan............................................. 2
B.
Pengertian IPS .......................................................................................... 4
C.
Pengertian Pendidikan IPS ...................................................................... 6
D.
Pendidikan IPS sebagai Disiplin Ilmu ...................................................... 7
E.
Ilmu-Ilmu Pendukung Pendidikan IPS .................................................... 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................................... 9
B.
Saran ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Manusia
sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dengan segala sesuatu yang berbentuk
kemsyarakatan. Sebagai makhluk sosial sangat perlu untuk mempelajari, memahami,
dan menerapkan hal-hal sosial yang sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Dengan mempelajari ilmu-ilmu sosial kita dapat menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga kita dapat berinteraksi dan peka terhadap lingkungan
sekitar kita. Ilmu Pendidikan Sosial yang kita kenal sebagai mata pelajaran di
akademik ternyata sangat perlu kita kaji dan perdalam untuk bekal kita dalam
kehidupan ini. Ilmu sosial yang mencakup banyak hal seperti sosial, ekonomi,
geograpi, sejarah, antropologi, itu memuat banyak hal yang membahas mengenai
kehidupan di masyarakat..
Banyak hal yang dapat kita peroleh dari mempelajari Ilmu
Pendidikan IPS, karena ini sangat erat hubungannya dalam kehidupan sosial. Kita
perlu menanamkan hal ini sejak dini, dengan mendidik generasi-generasi penerus
sehingga mereka mempunyai bekal untuk menghadapi dunia ini dengan pengetahuan/
ilmu.
Dalam makalah yang sederhana ini akan sedikit kami bahas
mengenai Pengertian IPS dan Pendidikan IPS, serta Ilmu-Ilmu Pendukung PIPS, dan bagaimana PIPS
sebagai pendidikan disiplin ilmu. Diharapkan dengan ini, mahasiswa dapat
memahami Pengertian IPS dan Pendidikan IPS, kemudian dapat menerapkan pendidikan
itu dengan disiplin ilmu.
B.
Rumusan Masalah
a. Bagaimana pentingnya IPS dalam
program pendidikan ?
b. Apa pengertian IPS ?
c. Apa Pengertian Pendidikan IPS ?
d. Bagaimana Pendidikan IPS sebagai
pendidikan disiplin ilmu ?
e. Apa saja Ilmu-Ilmu pendukung Pendidikan
IPS ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini yaitu untuk mengkaji lebih dalam untuk memahami IPS dan
Pendidikan lebih dalam lagi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pentingnya IPS Dalam Program Pendidikan
Setiap
orang sejak lahir, tidak terpisah dari manusia lain, khususnya dari orang tua
dan lebih khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu si bayi telah
melakukan hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan dengan anggota
keluarga lainnya. Meskipun masih sepihak, artinya dari orang-orang lebih tua
terhadap dirinya hubungan sosial itu telah terjadi. Tanpa hubungan sosial dan
bantuan dari anggota keluarga lain, terutama dari ibunya si bayi, si bayi tidak
akan berdaya dan tidak mampu berkembang menjadi manusia dewasa. Selanjutnya
dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani sesuai dengan penambahan
umur serta pengalaman terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya makin
berkembang dan meluas. Hal tersebut membutuhkan atau terbina melalui
pengetahuan sosial, hanya tentu saja berkenaan dengan namanya, sangat
tergantung pada pernah sekolah atau tidak. Sebutan sebagai pengetahuan sosial
atau resminya Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) baru diketahui secara formal ketika kita bersekolah. Dengan demikian maka Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia serta untuk mempolakan sejauh mana manusia itu berhubungan dengan orang lain dalam suatu kelompok.
Sosial (IPS) baru diketahui secara formal ketika kita bersekolah. Dengan demikian maka Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia serta untuk mempolakan sejauh mana manusia itu berhubungan dengan orang lain dalam suatu kelompok.
Pada
abad ke-20 ditandai dengan terjadinya perkembangan pesat pada berbagai bidang
kehidupan, seperti timbulnya ledakan penduduk, ledakan ilmu pengetahuan, dan
ledakan teknologi. Hal tersebut menimbulkan berbagai masalah di dalam
masyarakat seperti:
1. Permasalahan yang menyangkut
pengorganisasian antara lain di bidang pemerintahan, perundang-undangan,
pendidikan, penyediaan keperluan hidup, kesehatan, dan kesejahteraan.
2. Ketegangan-ketegangan di dalam
masyarakat baik dalam arti psikis maupun fisik (Misalnya keseimbangan
lingkungan, polusi, dan masalah lalu lintas).
3. Masalah pertentangan dan kekaburan
nilai.
Akibat
dari hal-hal tersebut terjadi gejala kehilangan pandangan menyeluruh, timbulnya
spesialisasi yang makin intensif di bidang ilmu pengetahuan, misalnya
mengakibatkan ketidakpastian diri, terampas rasa identitas individu, kehilangan
nilai-nilai sosial dan tujuan etis. Mata pelajaran IPS diperlukan sebagai:
1. Pengalaman hidup masa lampau dengan
situasi sosialnya yang labil memerlukan masa depan yang mantap dan utuh sebagai
suatu bangsa yang bulat.
2. Laju perkembangan kehidupan,
teknologi, dan budaya Indonesia memerlukan kebijakan pendidikan yang seirama
dengan laju itu.
3. Agar output persekolahan benar-benar
lebih cocok dan sesuai serta bermanfaat.
4. Setiap orang akan dan harus terjun
ke dalam kancah kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu perlu disiapkan ilmu khusus,
yaitu IPS.
Dilihat
dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana dunia
pendidikan selalu tertinggal dibandingkan dengan perkembangan kebutuhan
masyarakat, maka IPS diperlukan sebagai wadah ilmu pengetahuan yang
mengharmoniskan laju perkembangan ilmu dan kehidupan dalam dunia pengajaran.
Sebab
IPS mampu melakukan lompatan-lompatan ilmu secara konsepsional untuk
kepentingan praktis kehidupan yang baru, sesuai dengan perkembangan jaman. IPS
oleh para pendirinya secara sengaja diciptakan dan dibina ke arah menuntun
generasi muda mampu hidup dalam alamnya (jaman dan lingkungannya) dengan bekal
pengetahuan yang baru.
Karena IPS diarahkan demikian, maka susunan konsep-konsep dalam IPS sungguh sangat kompleks dan bervariasi dari berbagai cabang ilmu sosial. Tuntutan dan persoalan kehidupan praktis adalah buah dari lajunya pengetahuan dan teknologi yang menarik lajunya kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, IPS mau tak mau harus berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Karena IPS diarahkan demikian, maka susunan konsep-konsep dalam IPS sungguh sangat kompleks dan bervariasi dari berbagai cabang ilmu sosial. Tuntutan dan persoalan kehidupan praktis adalah buah dari lajunya pengetahuan dan teknologi yang menarik lajunya kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, IPS mau tak mau harus berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
Demikianlah
sekedar gambaran yang melatarbelakangi eksistensinya pelajaran IPS di negara
kita. Keberhasilan pengajaran sangat tergantung kepada “ketepatan pilihan dan
susunan dari konsep-konsep IPS, pendekatan, orientasi program dan pengajarannya
serta tingkat inovatifnya para guru IPS itu sendiri. Sebab dalam dunia IPS,
guru pada akhirnya adalah sumber pembaharu yang paling aktual, yang tahu persis
akan keadaan, kebutuhan, serta permasalahan siswa serta masyarakatnya.
Gurulah
yang diharapkan akan mampu menyesuaikan gejolak perkembangan baru ke dalam
program dan cara pengajarannya. Di dalam kehidupan moderen dengan komunikasi
yang serba lancar dan cepat, hubungan antarorang menjadi makin intensif, dan
peristiwa-peristiwa makin kompleks. Para pendidik sama-sama menyadari bahwa
pengetahuan mengenai saling hubungan antara orang dengan orang, orang dengan
benda-benda kebutuhan hidup, orang dengan lembaga, dan orang dengan lingkungan
perlu lebih dikembangkan dan dimiliki oleh anak didik. Dengan bekal pengetahuan
tersebut diharapkan bahwa hubungan antarorang, antarkelompok, antarlembaga dan
antarbangsa, akan terjalin lebih lancar, kepincangan dan ketegangan sosial akan
teratasi, sehingga dapat tercapai kehidupan masyarakat yang serasi.
IPS
merupakan perwujudan dari satu pendekatan interdisipliner dari pelajaran
ilmu-ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial
antara lain: Sosiologi, Antropologi Budaya, Sejarah, Psikologi Sosial,
Geografi, Ekonomi, Politik, dan Ekologi. IPS berusaha mengintegrasikan materi
dari berbagai ilmu sosial dengan menampilkan permasalahan sehari-hari
masyarakat di sekitarnya. IPS merupakan aspek penting dari ilmu-ilmu sosial
yang dipilih dan diadaptasikan untuk digunakan dalam pengajaran di sekolah. IPS
bukan ilmu sosial, sungguhpun bidang perhatiannya sama yaitu hubungan timbal
balik di kalangan manusia. IPS hanya terdapat pada program pengajaran sekolah
semata-mata. Ilmu-ilmu sosial dipolakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
manusia misalnya melalui penelitian, penemuan, atau eksperimen. IPS dipolakan
untuk tujuan-tujuan pembelajaran dengan materi sesederhana mungkin, menarik,
mudah dimengerti, dan mudah dipelajari.
Untuk
dapat melaksanakan program-program IPS dengan baik, sudah sewajarnya bila guru
yang mengajar IPS mengetahui benar-benar akan tujuan pengajaran IPS, di samping
pengorganisasian, bahan pelajaran, dan metode yang dipakai dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar.
B.
Pengertian IPS
Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak dikemukakan oleh
para ahli IPS atau social studies. Di sekolah-sekolah Amerika pengajaran IPS
dikenal dengan social studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan social
studies. Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian
tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian
dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah,
geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi politik-pemerintahan, dan aspek
psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata
pelajaran di tingkat sekolah atau nama studi di Perguruan Tinggi yang identik
dengan istilah “social studies” dalam kurikulum persekolahan di negara
lain, khususnya di negara-negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat.
Nama IPS yang lebih dikenal social studies negara lain itu merupakan
istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar kita di Indonesia. Dalam
dokumen kurikulum 1975 IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang
diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Namun, pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri
mempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD) dengan
IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas
(SMA). Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti program
pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang
berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.
Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang
diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut.
Berikut pengertian IPS yang dikemukakan oleh para ahli
pendidikan dan IPS di Indonesia.
a) Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan
bahwa IPS adalah pewujudan dari suatu perdekatan interdisipliner dari ilmu
sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni
sosiologi, antropologi, budaya, psikologi, sejarah, geograpi, ekonomi, ilmu
politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk untuk tujuan
intruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah
dipelajari.
b) Nu’man Soemantri menyatakan bahwa
IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan
tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan
tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi
pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan
lajutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan
kehidupan masyarkat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.
c) S. Nasution mendefinisikan IPS
sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran
sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang
berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai
subjek sejarah, ekonomi, geograpi, sosiologi, antropologi, dan psikologi
sosial.
C.
Pengertian PIPS
Istilah Pendidikan IPS atau PIPS merupakan istilah yang
sejajar dengan istilah Pendidikan IPA. Menurut Prof. Nu’man Somantri, istilah
ini adalah penegasan dan akibat dari istlah IPS-IPA saja agar bisa dibedakan
dengan pendidikan pada tingkat universitas. Dalam lingkup filsafat ilmu,
disiplin ilmu-ilmu sosial, dan ilmu pendidikan, istilah Pendidikan IPS belum
dikenal baik sebagai sub disiplin ilmu atau cabang dari disiplin ilmu. Dalam
kepustakaan asing, istilah yang lazin digunakan antara lain social studies,
social education, social studies education, social science education,
Citizenship Education, Studies of society and environment.perbedaan istilah
ini bukan hanya digunakan berbeda antar negara melainkan terjadi perbedaan
antar negara bagian dalam satu negara.
Tujuan dari PIPS adalah mendidik siswa sebagai warga negara
yang baik (good citizhenship), warga masyarakat yang kontruktif dan produktif,
yaitu warga negara yang memahami dirinya sendiri dan masyarakatnya, mampu
merasa sebagai warganegara, berpikir sebagai warga negara, bertindak sebagai
warga negara, dan jika mungkin juga mampu hidup sebagaimana layaknya warga
negara (saxe, 1991:182, appendix).
NCSS menjelaskan
istilah social studies (Pendidikan IPS) sebagai berikut.
The term social studies is used to include history,
economics, antropology, sociology, civics, geography and all modifications of
subjects whose content as well as aim is social. In all content deinitions, the
social studies is conceived as the subject matter of the academic disciplines
somehow simplifiied, adapted, modified, or selected for school instruction.
Muhammad Numan Somantri
(1988:8) mengemukakan:
Pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan disiplin
ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta
masalah-masalah sosial yang terkait, yang diorganisasikan dan disajikan secara
ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah.
Perbandingan Pendidikan IPS untuk Tingkat Pendidikan Dasar
dan Menengah dengan Pendidikan Tinggi (FPIPS)
Pendidikan IPS untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah
|
Pendidikan IPS untuk FPIPS dan jurusan IPS-FKIP
|
Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan adaptasi, seleksi
dan modifikasi dari disiplin akdemis ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan
dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis-psikologis untuk tujuan
institusional pendidikan dasar dan menengah dalam kerangka mewujudkan tujuan
pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila.
|
Pendidikan IPS adalah seleksi dari struktur disiplin
akademik ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah
(dan psikologis) untuk mewujudkan tujuan pendidikan FPIPS dalam kerangka
pencapaian tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila.
|
D. PIPS sebagai Pendidikan Disiplin
Ilmu
Pendidikan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dengan
identitas bidang kajian elektik yang dinamakan “an integrated system of knowledge”,
“synthetic discipline”, “multidimensional”, dan “kajian konseptual
sistemik” merupakan kajian (baru) yang berbeda dari kajian monodisiplin atau
disiplin ilmu “tradisional”.
Dengan pertimbangan semakin kompleksnya permasalahan
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia maka pada tahun 1970an mulai
diperkenalkan Pendidikan IPS (PIPS) sebagai pendidikan disiplin ilmu. (istilah
pendidikan disiplin ilmu pertama kali dikemukakan oleh Numan Somantri dalam
berbagai karya tulis). Gagasan tentang PIPS ini membawa implikasi bahwa PIPS
memilki kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai pendidikan
disiplin ilmu, yakni kajian yang bersifat terpadu (interated), interdisipliner,
multidimensional bahkan cross-disipliner. Karakteristik ini terlihat dari
perkembangan PIPS sebagai mata pelajaran di sekolah yang cakupan materinya
semakin meluas seiring dengan semakin kompleks dan rumitnya permasalahn sosial
yang memerlukan kajian secara terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu
sosial, ilmu pengetahuan alam, teknologi, humaniora, lingkungan bahkan sistem
kepercayaan.
E. Ilmu-Ilmu Pendukung Pendidikan IPS
Berbeda dengan IPS atau social studies, istilah
ilmu-ilmu sosial adalah terjemahan dari social sciences. Disamping
ilmu-ilmu sosial terdapat pula ilmu-ilmu alam (sciences) dan humanitis/
humaniora. Ilmu-ilmu alam mempunyai tiga bagian disiplin ilmu utama yang
meliputi Biologi, Fisika, dan Kimia. Sementara humanitis terdiri, antara lain:
Sejarah dan sastra semua bidang keilmuan dan humanitis ini berakar pada suatu
bidang yang disebut Filsafat. Setiap disiplin ilmu mempunyai filsafatnya
masing-masing yang pada akhirnya semua disiplin itu berhulu pada ajaran Agama.
Dalam struktur disiplin ilmu baik ilmu-ilmu sosial maupun
ilmu pendidikan, belum ditemukan adanya nama social studies ataupun
pendidikan IPS sebagai sub disiplin ilmu. Hal ini mungkin terjadi karena social
studies adalah sebuah program pendidikan dan bukan sub disiplin ilmu
(Somantri, 2001:89). Namun demikian, sampai saat ini peran ilmu-ilmu sosial
tetap menjadi konten utama untuk social studies atau PIPS. Pembahasan
pada bagian ini secara khusus difokuskan pada disiplin ilmu-ilmu sosial
terutama yang memberikan kontribusi pada pengembangan program social studies.
Istilah ilmu sosial menurut Ralf Dahrendorf, seorang ahli sosiologi Jerman
merupakan suatu konsep yang ambisius untuk mendefinisikan seperangkat disiplin
akademik yang memberikan perhatian pada aspek-aspek kemasyarakatan manusia.
Bentuk tunggal ilmu sosial menunjukkan sebuah komunitas dan pendekatan yang
saat ini hanya diklaim oleh beberapa orang saja, sedangkan bentuk jamaknya,
ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu sosial mencakup sosiologi, antropologi, psikologi,
ekonomi, geografi sosial, politik, bahkan sejarah walaupun di satu sisi ia termasuk
ilmu humaniora (Dahrendrof,2000:999).
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
IPS merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IPS
dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam
mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif
sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi,
sosiologi, antropologi politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang
disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
PIPS menurut Muhammad Numan Somantri merupakan suatu
penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu
lainnya serta masalah-masalah sosial yang terkait, yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat
pendidikan dasar dan menengah.
PIPS sebagai mata pelajaran di sekolah yang cakupan
materinya semakin meluas seiring dengan semakin kompleks dan rumitnya
permasalahn sosial yang memerlukan kajian secara terintegrasi dari berbagai
disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam, teknologi, humaniora,
lingkungan bahkan sistem kepercayaan. Pendukung dari Pendidikan IPS antara
lain: Agama, Filsafat, Ilmu-ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial, dan Humaniora.
B.
SARAN
Demikian makalah yang dapat kami
susun, semoga apa yang terdapat didalamnya dapat bermanfaat untuk kita semua.
Akhirnya penulis memohon maaf apabila dalam penyusunan
DAFTAR PUSTAKA
Nadir, dkk., Ilmu Pengetahuan
Sosial 1, Surabaya: Amanah Pustaka, 2009
Sapriya, dkk., Pendidikan
IPS, Bandung: Laoratorium PKn UPI Press, 2008
-----------, Konsep Dasar IPS,
Bandung: UPI Press, 2006
Somantri Muhammad Numan, Menggagas
Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001
Supardan Dadang, Pengantar Ilmu
sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta: Bumi Aksara, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar