MAKALAH KOMUNIKASI
Jumat, 23 November
2012
makalah komunikasi
KATA PENGANTAR
Alhadulillah,
segala puji bagi allah SWT yang telah mengajarkan kepada manusia apa-apa yang
belum di ketahuinya dan memberikan hidayah dan rahmatNya antara lain berupa
kekuatan lahir dan batin sehingga penulis dapat merampungkan penyusunan makalah
ini dengan segala keterbatasan dan kekurangan.
Penulis menyadari
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat diperlukan penulis demi
kesempurnaan penulisan makalah ini pada masa yang akan mendatang.
Akhir kata dengan
segala kerendahan hari penulis mengucapkan mohon maaf dan terima kasih, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
Amin............................
Kendari,
JUNI 2012
Penulis
LA ODE SAMARUDDIN
DAFTAR ISI
Sampul
Kata
Pengantar..........................................................................................................
I
Daftar Isi..................................................................................................................
II
BAB I
a.
Latar
Belakang......................................................................................
III
b.
Rumusan Masalah...............................................................................
IV
c.
Tujuan dan
Manfaat.............................................................................
V
a.
Tujuan ...................................................................................
V
b.
Manfaat
.................................................................................
V
BAB II
a.
Pengertian
komunikasi...........................................................................
1
b.
Komunikasi
social..................................................................................
2
a.
Pembentukan konsep diri...................................................... 3
b.
Pernyataan eksistensi diri......................................................
3
c.
Komunikasi dan Perubahan
sosial......................................................... 6
a.
Sistem
Sosial...........................................................................
6
b.
Perubahan
Sosial..................................................................... 6
c.
Komunikasi dan perubahan social.......................................... 7
d.
Komunikasi sebagai proses
social.......................................................... 9
e.
Komunikasi sebagai proses
Budaya..................................................... 11
BAB III
a.
Kesimpulan..........................................................................................
16
b.
Saran....................................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Komunikasi adalah
proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua orang atau
lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat dimengerti.
Dalam penyampaian atau penerimaan informasi ada dua pihak yang terlibat yaitu :
1.
Komunikator : Orang / kelompok orang yang menyampaikan informasi atau
pesan
2.
Komunikan : orang atau kelompok orang yang menerima pesan.
Dalam
berkomunikasi keberhasilan komunikator atau komunikan sangat ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu : Cakap, Pengetahuan, Sikap, Sistem Sosial, Kondisi
lahiriah. Menurut Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi
menjadi dua tahap, yaitu:
1.
Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi
secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai
media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan
nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang
secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator
kepada komunikan.
Komunikasi
berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh
komunikan. Dengan kata lain, komunikasi adalah proses membuat pesan yang setara
bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama
komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada
komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya
ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.
Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari
komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan
atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam
proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat
menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).
2.
Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi
secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang
komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena
komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya
banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film,
dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses
komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan
sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa
(telepon, surat, megapon, dsb.).
Dari penjabaran di
atas, komunikasi berperan penting bagi kehidupan manusia, karena manusia itu
sendiri dikenal sebagai makhluk sosial. Setiap saat pasti manusia di dunia ini
melakukan komunikasi, baik itu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal.
B. Rumusan masalah
Adapun masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut yaitu:
1.
Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2.
Bagaimana itu komunikasi sosial?
3.
Menjelaskan Komunikasi dan perubahan sosial ?
4.
Menjelaskan Komunikasi sebagai proses sosial ? dan
5.
Menjelaskan komunikasi sebagai proses budaya?
C. Tujuan dan
Manfaat
a. Tujuan dari penulisan makalah
1.
Agar kita dapat mengetahui dan mempelajari apa itu komunikasi
2.
Agar kita bias mengerti apa bagaimana itu komunikasi social dan
3.
Mengetahui apa-apa saja yang ada dalam komunikasi itu
b. Manfaat dari
penulisan makalah
Adapaun manfaat dari penulisan makalah ini, semata-mata hanya untuk kita
mempelajari dan mengetahui serta bias kita mengerti.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Kata atau istilah
komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal
katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada
kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan
untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara
terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh
seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam
komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan
Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human communication is the
process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to
the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang
melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan
masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan
lingkungan satu sama lain.
Di kutip dari buku
Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar yang di tulis oleh Deddy Mulyana, terdapat
empat fungsi komunikasi, yakni: komunikasi sosial, komunikasi ekspresif,
komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental. Dan di makalah ini, penulis
akan sedikit menjelaskan tentang komunikasi sosial.
B.
KOMUNIKASI SOSIAL
Di kehidupan ini
komunikasi merupakan sesuatu yang sangat vital. Komunikasi berperan penting
bagi kehidupan manusia, karena manusia itu sendiri dikenal sebagai makhluk
social. Setiap saat pasti manusia di dunia ini melakukan komunikasi, baik itu
komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Namun , berkomunikasi dengan
mengharapkan timbal balik yang positif dari lawan bicara kita itu sulit,
contohnya pada saat perang dunia kedua. Menjelang akhir perang dunia kedua,
terdapat bukti bahwa ada kekeliruan dalam menterjemahkan pesan yang dikirimkan
pemerintah Jepang dan ini telah memicu pengeboman Hiroshima. Kata mokusatsu
yang digunakan Jepang dalam merespon ultimatum Amerika Serikat untuk menyerah
diterjemahkan oleh domei sebagai “mengabaikan”, tetapi pihak Amerika Serikat mengartikan
kata tersebut dengan “no comment” sehingga pihak Amerika Serikat memutuskan
menjatuhkan bom atom di Hiroshima. Padahal kata mokusatsu itu adalah “Kami akan menanti ultimatum Tuan tanpa
komentar.”
Melihat dari kasus
di atas, kesalahpahaman dalam berkomunikasi akan mengakibatkan sebuah masalah,
maka komunikasi sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Berdasarkan
pengamatan berbagai pakar komunikasi, mereka mengemukakan fungsi yang
berbeda-beda, meskipun ada kalanya terdapat kesamaan dan tumpang tindih
diantara berbagai pendapat tersebut. Seperti yang sudah penulis katakan di
atas, di kutip dari buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar yang di tulis oleh
Deddy Mulyana, terdapat empat fungsi komunikasi, yakni: komunikasi sosial,
komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental. Berikut
ini saya akan membahas komunikasi sosial.
Komunikasi sosial
adalah Kegiatan komunikasi yang diaarahkan pada pencapaian suatu situasi
integrasi sosial. Komunikasi sosial juga merupakan suatu proses
pengaruh-mempengaruhi mencapai keterkaitan sosial yang dicita-citakan antar
individu yang ada di masyarakat. Komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan
bahwa komunikasi itu penting untuk menbangun konsep diri kita, aktualisasi
diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagian, terhindar dari tekanan dan
ketegangan (lewat komunikasi yang bersifat menghibur) dan mempunyai hubungan
dengan orang lain.
- Pembentukan
konsep diri
Pembentukan konsep
diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita
peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Aspek-aspek
konsep diri diantaranya : jenis kelamin, agama, kesukuan, pendidikan,
pengalaman, rupa fisik dan lain-lain. Identitas etnik merupakan konsep penting
atau unsur-unsur penting konsep diri.
- Pernyataan
eksistensi diri
Orang
berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi
diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita sebenarnya
menyatakan bahwa kita ada. Komunikasi sosial itu sendiri bertujuan untuk
integrasi bangsa dan sosial. Integrasi adalah menciptakan rasa aman yang
diperoleh dari ikatan sosial yang kuat dengan mengorbankan sedikit atau banyak
kepentingan individu. Adapun beberapa masalah yang menjadi penghambat integrasi
bangsa dan integrasi sosial, yaitu :
1.
Integrasi bangsa melalui komunikasi antar generasi.
2.
Pengaruh luar negeri melalui komunikasi internasional dan ilmu pengetahuan.
3.
Akibat-akibat pembangunan sebagai unitended by products, contoh : pembangunan
yang lebih banyak dikota dibandingkan dipedesaan.
Integrasi bangsa
dan sosial dapat dicapai melalui :
a.
Perbedaan identifikasi bangsa melalui bahasa.
Bahasa merupakan
pencerminan dari realita hidup masyarakat, mekanisme bersosialisasi dan
komuniakasi, situasi hubungan, diri dan derajat integrasi diri dan persediaan
pengetahuan.
b.
Identifikasi sosial melalui proses belajar atau sosialisai.
Sistem sosial
adalah hasil dari interaksi yang bersifat interdependen dan komplementer.
c.
Identifikasi sosial melalui legitimasi
Contohnya yaitu :
Di Indonesia sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan nilai yang merupakan perlu
atau utama bagi seluruh warga negara Indonesia.
Sejak lahir kita
tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus
berkomunikasi dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti
makan dan minum, dan memenuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan
kebahagiaan. Melalui komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan emosional
kita dan meningkatkan kesehatan mental kita. Komunikasi sosial mengisyaratkan
bahwa komunikasi dilakukan untuk pemenuhan diri untuk merasa terhibur, nyaman
dan tentram dengan diri sendiri dan juga orang lain
C.
KOMUNIKASI DAN PERUBAHAN SOSIAL
a.
Sistem Sosial
Dalam proses
komunikasi pembangunan, sistem sosial merupakan target atau sasaran dari
perubahan yang akan diciptakan. Sistem sosial dapat didefinisikan sebagai suatu
kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk
memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Sebuah sistem sosial
terdiri dari subsitem-subsistem sosial yang dalam konteks tertentu dapat pula
menjadi sistem tersendiri (sitem sosial tersendiri). Ditinjau dari luas
lingkupnya, sistem sosial dapat berupa sistem yang sangat besar, misalnya
sebuah bangsa, sebuah komunitas budaya, komunitas sosial, dan masyarakat. Namun
demikian, sistem sosial dapat pula berupa kumpulan unit manusia dalam skala
kecil, misalnya organisasi dan kelompok.
b.
Perubahan Sosial
Perubahan sosial
adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem
sosial. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat masuknya ide-ide pembaruan
yang diadopsi oleh para anggota sistem sosial yang bersangkutan. Proses
perubahan sosial biasa tediri dari tiga tahap:
1.
Invensi, yakni proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan
2.
Difusi, yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem
sosial.
3.
Konsekuensi, yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai
akibat pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan
atau penolakan ide baru itu mempunyai akibat.
Jenis-jenis
Perubahan Sosial
Salah satu cara
untuk mengidentifikasi jenis-jenis perubahan sosial yang terjadi adalah dengan
mencermati dari mana sumber terjadinya perubahan itu. Jika perubahan itu
bersumber dari dalam sistem sosial itu sendiri, perubahan yang terjadi disebut
perubahan imanen. Sedangkan jika sumbernya ide baru itu berasal dari luar
sistem sosial, disebut perubahan kontak.
Perubahan imanen
terjadi jika anggota sistem sosial menciptakan dan mengembangkan ide baru
dengan sedikit atau tanpa pengaruh sama sekali dari pihak luar dan kemudian ide
baru itu menyebar ke seluruh sistem sosial.
Perubahan kontak
terjadi jika sumber dari luar sistem sosial memperkenalkan ide baru ke dalam
suatu sistem sosial. Dengan demikian, perubahan kontak merupakan gejala “antarsistem”. Ada dua macam perubahan kontak, yaitu perubahan
kontak selektif dan perubahan kontak terarah. Perbedaan perubahan tersebut
tergantung dari mana kita mengamati datangnya kebutuhan untuk berubah itu, dari
dalamkah atau dari luar sistem sosial.
Perubahan kontak
selektif terjadi jika anggota sistem sosial terbuka pada pengaruh dari luar
(bersikap kosmopolitan) pada pengaruh dari luar dan menerima atau menolak ide
baru itu berdasarkan kebutuhan yang mereka rasakan sendiri (felt-needs).
Perubahan kontak terarah atau perubahan terencana (planned changes) adalah
perubahan yang disengaja dengan adanya orang luar atau sebagian anggota sitem
sosial yang bertindak sebagai agen pembaru (agent of changes) yang secara
intensifberusaha memperkenalkan ide-ide baru untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh lembaga dari luar.
Ditinjau dari
cakupan sasarannya, perubahan sosial dapat berupa perubahan dalam tataran mikro
dan tataran makro. Perubahan yang terjadi dalam tataran mikro adalah perubahan
yang terjadi dalam level individual, ketika seseorang menerima atau menolak
inovasi, sehingga berdampak pada perilaku orang tersebut, baik secara kognitif,
afektif, maupun psikomotorik. Perubahan yang terjadi dalam tataran makro adalah
perubahan pada level sistem sosial, ketika dalam sistem sosial terjadi struktur
dan fungsi sistem sosial.
c.
Komunikasi Dan Perubahan Sosial
Komunikasi
merupakan unsur yang sangat penting dalam proses perubahan sosial. Kita
sama-sama paham, secara sederhana komunikasi adalah proses di mana pesan-pesan
dioperkan dari sumber kepada penerima, baik secara langsung maupun melalui
media tertentu. Dalam proses perubahan sosial, pesan-pesan yang terkandung dan
dioperkan oleh sumber kepada penerima itu berupa ide-ide pembaruan atau
inovasi. Oleh karena itu, komunikasi yang digunakan untuk menciptakan perubahan
sosial dikenal dengan istilah komunikasi sosial atau komunikasi pembangunan.
Salah satu tipe
komunikasi sosial/komonikasi pembangunan yang paling menonjol adalah difusi.
Difusi merupakan proses dimana inovasi tersebar ke dalam sistem sosial. Oleh
karen itu, difusi dipandang sebagai kajian komunikasi tersendiri yang
memokuskan telaahan tentang pesan-pesan yang berupa gagasan baru.
Unsur-unsur Difusi
Difusi sebagai
sebuah proses penyebaran ide baru dapat terjadi jika ada (1) inovasi yang (2)
dikomunikasikan memlalui saluran tertentu (3) dalam jangka waktu tertentu,
kepada (4) anggota suatu sitem sosial.
Inovasi adalah
gagasan, tindakan atau barang yang dianggap abru oleh seseorang di mana
kebaruannya itu bersifat relatif. Suatu gagasan dapat dianggap sebagai sebuah
inovasi oleh anggota sistem sosial tertentu, tetapi juga dapat dianggap bukan
inovasi oleh anggota sistem sosial lainnya.
Saluran komunikasi
dalam proses difusi dapat berupa media massa atau media interpersonal. Jangka
waktu adalah banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses penyebaran
inovasi dan proses pengambilan keputusan adopsi oleh anggota sistem sosial.
Kecepatan adopsi oleh anggota sistem sosial tergantung pada tingkat
keinovatifan anggota sistem sosial serta ciri karakteristik inovasi yang
ditawarkan dalam pandangan anggota sistem sosial.
Ciri karakteristik
atau sifat inovasi terdiri dari:
1.
Keuntungan Relatif (Relative Advantage)
2.
Kompatibilitas (Compatibility)
3.
Kompleksitas (Complexity)
4.
Trialabilitas (Trialability)
5.
Obsevabilitas (Observability)
D.
KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES SOSIAL
Dalam hubungannya dengan proses sosial, komunikasi menjadi sebuah cara dalam
melakukan perubahan sosial (social change). Komunikasi berperan menjembatani
perbedaan dalam masyarakat karena mampu merekatkan kembali sistem sosial
masyarakat dalam usahanya melakukan perubahan. Namun begitu, komunikasi juga
tak akan lepas dari konteks sosialnya. Artinya ia akan diwarnai oleh sikap,
perilaku, pola, norma, pranata masyarakatnya. Jadi keduanya saling mempengaruhi
dan saling melengkapi, seperti halnya hubungan antara manusia dengan
masyarakat. Little John (1999), menjelaskan hal ini dalam genre interactionist
theories. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa memahami kehidupan sosial sebagai
proses interaksi. Komunikasi (interaksi) merupakan sarana kita belajar
berperilaku. Komunikasi merupakan perekat masyarakat. Masyarakat tidak akan ada
tanpa komunikasi. Struktur sosial-struktur sosial diciptakan dan ditopang
melalui interaksi. Bahasa yang dipakai dalam komunikasi adalah untuk
menciptakan struktur-struktur sosial.
Hubungan antara perubahan sosial dengan komunikasi (atau media komunikasi)
pernah diamati oleh Goran Hedebro (dalam Nurudin, 2004) sebagai berikut :
1. Teori
komunikasi mengandung makna pertukaran pesan. Tidak ada perubahan dalam
masyarakat tanpa peran komunikasi. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa
komunikasi hadir pada semua upaya bertujuan membawa ke arah perubahan.
2. Meskipun
dikatakan bahwa komunikasi hadir dengan tujuan membawa perubahan, namun ia
bukan satu-satunya alat dalam membawa perubahan sosial. Dengan kata lain,
komunikasi hanya salah satu dari banyak faktor yang menimbulkan perubahan
masyarakat.
3. Media yang
digunakan dalam komunikasi berperan melegitimasi bangunan sosial yang ada. Ia
adalah pembentuk kesadaran yang pada akhirnya menentukan persepsi orang
terhadap dunia dan masyarakat tempat mereka hidup.
4. Komunikasi
adalah alat yang luar biasa guna mengawasi salah satu kekuatan penting
masyarakat; konsepsi mental yang membentuk wawasan orang mengenai kehidupan.
Dengan kata lain, mereka yang berada dalam posisi mengawasi media, dapat
menggerakkan pengaruh yang menentukan menuju arah perubahan sosial.
Komunikasi sebagai proses sosial adalah bagian integral dari masyarakat. Secara
garis besar komunikasi sebagai proses sosial di masyarkat memiliki
fungsi-fungsi sebagai berikut : (1) Komunikasi menghubungkan antar berbagai
komponen masyarakat. Komponen di sini tidak hanya individu dan masyarakat saja,
melainkan juga berbagai bentuk lembaga sosial (pers, humas, universitas); (2)
Komunikasi membuka peradaban (civilization) baru manusia; (3) Komunikasi adalah
manifestasi kontrol sosial dalam masyarakat; (4) Tanpa bisa diingkari
komunikasi berperan dalam sosialisasi nilai ke masyarakat; dan (5) Seseorang
akan diketahui jati dirinya sebagai manusia karena menggunakan komunikasi. Itu
juga berarti komunikasi menunjukkan identitas sosial seseorang.
E.
KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES BUDAYA
Dalam hubungannya dengan proses budaya komunikasi yang ditujukan kepada orang
atau kelompok lain adalah sebuah pertukaran budaya. Dalam proses tersebut
terkandung unsur-unsur kebudayaan, salah satunya adalah bahasa, sedangkan
bahasa adalah alat komunikasi. Dengan demikian, komunikasi juga disebut sebagai
proses budaya.
Koentjaraningrat (dalam Nurudin, 2004) menyatakan kebudayaan adalah keseluruhan
gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta
keseluruhan dari hasil budi dan karyanya. Dari definisi tersebut layak diamati
bahwa dalam kebudayaan itu ada; gagasan, budi dan karya manusia; gagasan dan
karya manusia itu akan menjadi kebudayaan setelah sebelumnya dibiasakan dengan
belajar. Memandang kebudayaan hanya dari segi hasil karyanya adalah tidak tepat.
Demikian juga melihat sesuatu hanya dari gagasan manusia juga terlalu sempit.
Dengan kata lain, kebudayaan menemukan bentuknya jika dipahami secara
keseluruhan.
Apakah kebudayaan hanya sekedar konsep? Tidak. Paling tidak kebudayaan
mempunyai wujud sebagai berikut : 1) wujud sebagai suatu kompleks gagasan,
konsep dan pikiran manusia; 2) wujud sebagai suatu kompleks aktivitas; dan 3)
wujud sebagai benda.
Melihat wujud kebudayaan tentu secara operasional bisa dilihat dari isi
kebudayaan yang sering disebut sebagai cultural universal meliputi :
a. Peralatan dan
perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat rumah tangga, senjata alat
produksi, transpor);
b. Mata
pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem
produksi, sistem distribusi);
c. Sistem
kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum dan sistem
perkawinan);
d. Bahasa (lisan
maupun tertulis);
e. Kesenian (seni
rupa, seni suara, seni gerak);
f. Sistem
pengetahuan;
g. Religi (sistem
kepercayaan).
Komunikasi adalah salah satu wujud kebudayaan. Sebab, komunikasi hanya bisa
terwujud setelah sebelumnya ada suatu gagasan yang akan dikeluarkan oleh
pikiran individu. Jika komunikasi itu dilakukan dalam suatu komunitas, maka
menjadi sebuah kelompok aktivitas (kompleks aktivitas dalam lingkup komunitas
tertentu). Dan pada akhirnya, komunikasi yang dilakukan tersebut tak jarang
membuahkan suatu bentuk fisik misalnya hasil karya seperti sebuah bangunan.
Bukankah bangunan didirikan karena ada konsep, gagasan, kemudian didiskusikan
(dengan keluarga, pekerja atau arsitek) dan berdirilah sebuah rumah. Maka
komunikasi, nyata menjadi sebuah wujud dari kebudayaan. Dengan kata lain,
komunikasi bisa disebut sebagai proses budaya yang ada dalam masyarakat.
Jika ditinjau secara lebih kongkrit, hubungan antara komunikasi dengan isi
kebudayaan akan semakin jelas.
1. Dalam
mempraktekkan komunikasi manusia membutuhkan peralatan-peralatan tertentu.
Secara minimal komunikasi membutuhkan sarana berbicara seperti mulut, bibir dan
hal-hal yang berkaitan dengan bunyi ujaran. Ada kalanya dibutuhkan tangan dan
anggota tubuh lain (komunikasi non verbal) untuk mendukung komunikasi lisan.
Ditinjau secara lebih luas dengan penyebaran komunikasi yang lebih luas pula,
maka digunakanlah peralatan komunikasi massa seperti televisi, surat kabar,
radio dan lain-lain.
2. Komunikasi
menghasilkan mata pencaharian hidup manusia. Komunikasi yang dilakukan lewat
televisi misalnya membutuhkan orang yang digaji untuk “mengurusi” televisi.
3. Sistem
kemasyarakatan menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi, misalnya sistem
hukum komunikasi. Sebab, komunikasi akan efektif manakala diatur dalam sebuah
regulasi agar tidak melanggar norma-norma masyarakat. Dalam bidang pers,
dibutuhkan jaminan kepastian hukum agar terwujud kebebasan pers. Namun,
kebebasan pers juga tak serta merta dikembangkan di luar norma masyarkat. Di
sinilah perlunya sistem hukum komunikasi.
4. Komunikasi akan
menemukan bentuknya secara lebih baik manakala menggunakan bahasa sebagai alat
penyampai pesan kepada orang lain. Wujud banyaknya bahasa yang digunakan
sebagai alat komunikasi menunjukkan bahwa bahasa sebagai isi atau wujud dari
komunikasi. Bagaimana penggunaan bahasa yang efektif, memakai bahasa apa, siapa
yang menjadi sasaran adalah manifestasi dari komunikasi sebagai proses budaya.
Termasuk di sini juga ada manifestasi komunikasi sebagai proses kesenian
misalnya, di televisi ada seni gerak (drama, sinetron, film) atau seni suara
(menyanyi, dialog).
5. Sistem
pengetahuan atau ilmu pengetahuan merupakan substansi yang tak lepas dari
komunikasi. Bagaimana mungkin suatu komunikasi akan berlangsung menarik dan
dialogis tanpa ada dukungan ilmu pengetahuan? Ilmu pengetahuan ini juga
termasuk ilmu tentang berbicara dan menyampaikan pendapat. Bukti bahwa
masing-masing pribadi berbeda dalam penyampaian, gaya, pengetahuan yang
dimiliki menunjukkan realitas tersebut.
Komunikasi sebagai proses budaya tak bisa dipungkiri menjadi obyektivasi
(meminjam istilah Berger) antara budaya dengan komunikasi. Proses ini meliputi
peran dan pengaruh komunikasi dalam proses budaya. Komunikasi adalah proses
budaya karena di dalamnya ada proses seperti layaknya sebuah proses kebudayaan,
punya wujud dan isi serta kompleks keseluruhan. Sesuatu dikatakan komunikasi
jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Kebudayaan juga hanya bisa
disebut kebudayaan jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya yang
membentuk sebuah sistem.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kata atau istilah
komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal
katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada
kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan
untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Di kehidupan ini
komunikasi merupakan sesuatu yang sangat vital. Komunikasi berperan penting
bagi kehidupan manusia, karena manusia itu sendiri dikenal sebagai makhluk
social. Setiap saat pasti manusia di dunia ini melakukan komunikasi, baik itu
komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Namun , berkomunikasi dengan
mengharapkan timbal balik yang positif dari lawan bicara kita itu sulit,
B.
Saran
Dengan melalui
makalah ini kami selaku penyusun mengharapkan khususnya semua
mahasiswa kesehatah masyarakat STIKES MW dapat mengetahui serta memahami
tentang Konsep Pengorganisasian masyarakat dalam dasar-dasar kesling
DAFTAR PUSTAKA
Ø http://bambangsukmawijaya.wordpress.com/category/komunikasi-sosial/
Ø Mulyana,
Deddy. 2007, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rasadakarya: Bandung.
Ø Rogers,
E.M. dam F.F. Shoemaker, 1987, Communication of Innovations: A Cross Cultural
Approach, The Frre Press, New York
Tidak ada komentar:
Posting Komentar